Translate This Web
Sabtu, 25 Juli 2009
Cara Posting Blog Lewat E-mail
1. Login ke blogger
2. Masuk ke pengaturan, pilih tab "E-mail & Seluler"
3. Cari Opsi Pengeposan.
4. Di Opsi pengeposan ada user bloggermu diberi tanda ".", seperti username.secretcode@blogger.com.
5. Isi kotak dengan tulisan secretcode sesukamu, lalu pilih "Publikasikan segera email" atau "Simpan email sebagai entri konsep".
Itu cara-cara mengaktifkannya, sekarang cara postingnya.
1. Login ke e-mail
2. Pilih tulis surat
3. Tulis isi artikel seperti kamu menulis e-mail. Ingat ! Tanpa judul artikel.
4. Judul artikel ditulis di subject.
5. Kirim e-mail tersebut ke alamat posting, yaitu usernameblogger.secretcode@blogger.com
Cukup mudah, bukan ?
Minggu, 19 Juli 2009
Posting via email
Banyak keuntungannya juga : Lebih hemat, lebih cepat, lebih efisien
--
Dikirim dari perangkat seluler saya
Jumat, 17 Juli 2009
Nama Warna-Warni di Facebook
Lama-lama males juga liat nama-nama di facebook, udah pada gak asli ! Dalam hitungan beberapa bulan ke depan, facebook bakalan jadi friendster baru kalau perubahan nama ke yang aneh-aneh tidak berhenti
Ada satu pertanyaan, mengapa mereka pakai nama aneh-aneh yang bukan nama asli mereka ? Apakah supaya terlihat keren ? Atau karena mereka tidak suka dengan nama mereka.
Padahal, sebuah nama diberikan oleh orangtua kita mempunyai arti. Nama pasti punya arti yang baik. Nama adalah do'a. Mengganti nama kita sama artinya dengan kita menghargai orangtua kita yang sudah susah payah mencarikan kita nama yang punya arti baik, dan tentu saja, kita menolak do'a baik yang ada dalam nama kita.
Selain itu, ganti nama juga menyusahkan teman lamanya di facebook, ia jadi kesulitan mencari dirimu yang ganti nama. Bayangkan, dia sudah kangen sekali, 10 tahun gak ketemu dan ia mau ketemu lewat facebook, namun tidak bisa bertemu karena kamu ganti nama, how disappointed ? Memangnya kalian teroris atau buronan yang dikejar polisi sampai harus ganti nama segala ?
Karena itu, gantilah namamu ke nama aslimu.
Kamis, 02 Juli 2009
Hemat = Modern
Saya tidak melarang anda untuk menjadi kaya, bahkan saya menganjurkannya karena dengan menjadi kaya, anda bisa memenuhi kebutuhan anda dengan lebih baik. Namun jika anda kaya, tetaplah berhemat dan jangan hidup hedonis alias jor-joran. Itu tidak baik.
Itulah yang saya dapatkan dari pelajaran sosiologi. Salah satu ciri-ciri orang yang modern adalah orang yang hemat. Namun hemat dalam konteks ini bukan berarti pelit. Kita tetap perlu mengeluarkan uang kita dan membelanjakannya untuk sesuatu yang benar-benar kita butuhkan. Jangan sampai saya mendengar setelah artikel ini beredar, akan ada orang yang mati kelaparan karena mereka mengikuti 'hemat' yang saya katakan.
Hemat di sini adalah tidak membeli sesuatu yang sebenarnya kita tidak membutuhkannya. Kenapa kita memboroskan uang kita untuk hal-hal yang kita tidak butuhkan ? Ahli ekonomi Safir Senduk bahkan mengatakan jika ingin kantong kita aman, jangan pernah bayar lebih untuk sesuatu yang kita tidak perlu, artinya sama dengan yang tadi.
Uang seperti itu 'kan bisa kita sumbangkan untuk membantu mereka yang tidak punya, buat beli pulsa, buat beli bensin, buat beli bolpen baru (hobi saya), atau yang lainnya deh. Kalau punya uang lebih, sebaiknya kita tabung aja, atau kita masukkan reksadana supaya uang kita tidak hilang tersapu inflasi.
Ingat, orang yang hemat adalah orang yang berpikiran modern !
Masalah Hati : Tak Selalu Bisa Diselesaikan Dengan Teknologi
Kehidupan semakin mudah. Kini apa saja bisa dilakukan tanpa perlu menunggu lama. Kita tidak usah berkirim surat yang mungkin butuh waktu berhari-hari untuk sampai hanya untuk menanyakan kabar pacar di luar kota. Sekarang cukup telepon atau sms, hanya dengan hitungan detik, kita sudah bisa bicara dengan yang tercinta. Video call lebih canggih lagi, kita bisa bertatap muka. Bila sang pacar lagi berduaan dengan cowok lain waktu kita video call, juga bisa langsung kita ketahui.
Berbagai kemudahan mungkin membuat anda berpikir bahwa semua masalah bisa diselesaikan dengan teknologi. Jika anda berpikir begitu, anda salah besar. Sebenarnya, ada satu masalah kecil sepele yang tak bisa diselesaikan oleh teknologi canggih manapun, yaitu masalah hati.
Kita ambil contoh yang mudah aja, masalah hati yang ditimbulkan oleh teknologi. Teknologi sms membuat orang menjadi malas mengirim surat, berarti ini masalah hati buat pak pos. Teknologi sms membuat anak-anak sekolah menjadi malas belajar menulis surat. Nah, hal inilah yang pasti tidak disukai oleh guru bahasa Indonesia dan dinas pendidikan.
Ada contoh lagi, kalau orang pacaran 'kan sering kirim sms. Tapi karena tarifnya emang mahal, akhirnya memang jadi mahal. Terus mereka beli kartu yang sama biar sms-nya murah, tapi karena keseringan pakai/lebih banyak pake, akhirnya sama aja jadi mahal.
Ketika zaman dahulu belum ada teknologi secanggih sekarang, orang tidak akan terlalu khawatir dia akan kecopetan di bis. Tapi karena sekarang HP juga merupakan salah satu standar hidup, banyak orang yang tertarik untuk memilikinya. Salah satu jalan cepat adalah mencopet. Jadi orang yang dulu cuma takut dompetnya yang hilang, kini mereka takut dompet & hpnya yag hilang.
Jadi jelas bukan, kalau masalah hati tak selalu bisa diselesaikan dengan teknologi.
Apa pendapat anda ?
Rabu, 01 Juli 2009
Independency
Sekarang,di orde reformasi,kebebasan bertiup dengan bebasnya,seperti burung-burung di langit.Reformasi seperti tambang emas bagi para pengejar berita.Ditambah lagi dengan globalisasi dan semakin canggihnya internet dan alat komunikasi lainnya.Lengkap sudah.
Hasilnya ? Bisa langsung dilihat di depan mata.Setiap hari bisa kita saksikan mahasiswa,buruh,PKL,supir angkot,supir bis,pembeli,seniman,artis turun ke jalan untuk berdemo.Alhasil,barisan polisi-lah yang bekerja sekuat tenaga.
Gak cuma itu.Para artis di tanah air juga sering merasa dirugikan karena berita perselingkuhan,putus cinta,atau perceraian mereka diangkat menjadi sebuah tontonan yang bisa disaksikan bahkan oleh anak jalanan.Lagi-lagi ini karena kebebasan tak bertanggung jawab.
Pancasila mengajarkan kepada kita untuk menghargai hak-hak orang lain.Tetapi justru poin inilah yang tidak banyak diperhatikan masyarakat negeri ini.
Ya,kebebasan sangat diperlukan agar kita maju.Namun janganlah kita egois,yang merugikan orang lain.