Translate This Web

Sabtu, 06 Maret 2010

Saatnya Indonesia ke Piala Dunia 2014 di Brazil

Kegagalan timnas Indonesia menembus putaran final Asian Cup 2011 sangat disesalkan banyak pihak termasuk penulis, karena penulis yakin Indonesia sebenarnya punya lebih dari sekedar bakat hanya untuk menembus Piala Asia.

Protes pun bermunculan. Mulai dari tuntutan agar Nurdin Halid mundur dari jabatannya sebagai ketum PSSI, hingga pergantian pelatih (sekarang sudah diganti Alfred Riedle).

Menurut penulis, ada beberapa penyebab prestasi Indonesia drop :
1. Karena kita kurang pengalaman, yaitu uji coba internasional. Selama ini kita jarang lihat Indonesia berujicoba dengan negara lain sebelum kompetisi, paling-paling hanya dengan klub lokal ibukota (biasanya PS TNI). Ujicoba dengan klub lokal ibukota tidak salah, namun aneh, karena pada internasional lawan dari luar negeri tentu saja lebih baik daripada sekedar klub lokal ibukota.

2. Pembinaan pemain muda masih kurang. Penulis senang sekali melihat permainan Indonesia S.A.D yang berisikan Syamsir Alam, Alan Martha, Tri Windu dkk. Meskipun tidak lolos ke AFC U-19s, permainan mereka cukup bagus, bahkan penulis katakan permainan timnas senior 'tidak ada apa-apanya' dibandingkan permainan anak muda ini. Kalau saja bukan karena penampilan ini, penulis tidak berharap masuk Indonesia masuk ke Piala Dunia.

Pelatih timnas, siapapun pelatihnya dan apapun levelnya, harus lebih jeli melihat bakat-bakat pemain muda. Klub-klub sepakbola tanah air harus memberikan ruang lebih kepada pemain muda yang muncul, jangan pemain asing lebih diutamakan, supaya muncul Syamsir Alam yang lain.

3. Kurang menjelajah. Jarang ada muka-muka baru di timnas. Padahal Indonesia itu luas, pemain berbakat tidak hanya ada di Jawa. Seharusnya pelatih timnas juga ikut nonton pertandingan-pertandingan yang lain, siapa tahu ada bakat baru yang terjaring.

4. Naturalisasi pemain. Banyak pemain asing di Indonesia, maupun pemain keturunan di Belanda, Inggris, dan Australia yang tertarik membela timnas. PSSI harus giat melakukan pendekatan agar mereka mau bergabung dengan timnas. Sejauh ini, Sergio Van Dijk (pemain berkewarganegaraan Belanda dan Brazil) sudah dinaturalisasi dan siap bergabung dengan timnas.

Semua pihak harus bekerja sama supaya prestasi Indonesia bisa terangkat. Kita mulai dulu dengan juara piala Asia, piala Konfederasi, baru Piala Dunia.

4 komentar:

Andika mengatakan...

Emang Sergio Van Dijk sudah dinaturalisasi?

Kunjungi blog di bawah ini untuk sekedar brainstorm ttg sepakbola nasional. Kadang ada hal-hal yang luput dari pemberitaan media.
http://totalfootballindonesia.blogspot.com/

Admin blog mengatakan...

Sudah kok. Di FM 2010, van Dijk kewarganegaraannya Indonesia

apri mengatakan...

saya setuju dengan pernyantaan anda, tapi menurut saya naturalisasi itu kurang perlu, karena Indonesia sebenarnya memiliki bibit-bibit unggul dalam hal sepak bola, namun kurang saja pelatihan dan pembinaan dini untuk pemain muda.

terimakasih ..

reza mengatakan...

tambah satu lagi....yaitu emosi....kadang2 pemain kita suka egois dan emosian....jadi teknik2 main bolanya ga kepake

Text