Translate This Web

Jumat, 26 Maret 2010

JOKE : MENGAPA ZIDANE MENANDUK MATRIX

Copas dari sini

Walaupun sudah sekian lama terjadi kejadian "tandukan maut", Zidane hingga kini tidak mengatakan alasan sebenarnya mengapa ia menanduk Materazzi. Banyak kabar mengatakan bahwa materazzi menghina saudara perempuan dan ibunya zidane sebagai pelacur. Namun, benarkah itu yang terjadi?


Inilah kejadian sebenarnya:

Berikut ini adalah wawancara Zidane dengan GOAL.COM (translate).


Goal : Apa yang terjadi di final malam itu?

Zidane : Sejak awal ia (Materazzi) memang melakukan provokasi kata-kata kepada saya, namun saya menganggap itu hal yang lumrah, Ferrara-pun pernah melakukan itu.

Goal : Lalu?

Zidane : Pada pertandingan final itu, saya tak mampu menahan emosi karena ucapannya yang menjijikkan, bahkan sangat menjijikkan!

Goal : Apa yang ia ucapkan?

Zidane : Saat itu, Materazzi terus menjaga saya, ia menarik-narik kaos saya. Saya katakan padanya, "Jangan menarik kaosku lagi, atau kau fans saya, akan kuberikan setelah pertandingan...". Lalu Materazzi marah dan mengatakan, "Ya, gue fans loe, juga fans dari saudara perempuan dan ibu loe yang sexy seperti pelacur..!!!". Tapi saya masih sabar dan masih mampu menahan emosi. Kemudian ia kembali mengatakan sesuatu, "Ckck.. Satu keluarga loe gila..!!!". Saya pun capek mendengarnya dan saya tinggalkan saja. Tiba-tiba ia mengatakan sesuatu yang sangat sangat menjijikkan dalam karir saya, "LOE MANTAN PEMAIN PSSI YA..???". Sontak saya tidak terima dan langsung menanduknya!

Sekali lagi, saya kopas artikel ini dari sini. Sekalian bergabunglah dengan grup 1.000.000 facebooker menuntut Nurdin Halid Mundur sebagai ketua Umum PSSI

Kamis, 25 Maret 2010

Tren-tren di social network

Masih ingat friendster ? Social network yang mulai ditinggalkan ini dulunya sangat populer, hampir setiap orang punya. Sekarang ? Sudah ditinggalkan, karena penghuninya pindah ke facebook (bahkan penulis sudah menghapus akun friendster begitu pindah ke facebook).

Sekarang pun facebook mengalami hal yang sama. Perlahan-lahan orang yang mulai bosan dengan facebook pindah ke jaringan lain yang lagi booming seperti twitter, plurk, atau formspring.

Kali ini penulis blogmasindra.blogspot.com (saya sendiri XD) akan menyajikan analisis khusus, tentang perkembangan jaringan sosial. Yang akan penulis paparkan di sini bagaimana suatu jejaring sosial lahir hingga ia ditinggalkan. Analisis ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis, jadi pembaca bisa menambahkannya.

Yang mengejutkan, ternyata orang-orang alay berperan sangat besar dalam membuat orang meninggalkan suatu jejaring sosial. Ingin tahu lebih banyak ? Baca terus artikel ini.

Oke, saya mulai analisisnya :
1. Awal mula.
Awal dari jejaring sosial selalu sama : sepi. Dimulai dengan sedikitnya pengguna, mereka mulai tumbuh lewat promosi anggota-anggotanya.

2. Mulai dikenal
Saat beberapa orang mulai menggunakannya, suatu jaringan bertambah ramai. Fitur-fitur mulai ditambahkan, penggunapun semakin sering menggunakan layanannya.

3. Makin terkenal
Dampak fitur-fitur yang semakin maju adalah semakin nyamannya pengguna yang sudah ada, dan menarik calon-calon penggunan lainnya. Pada fase ini jaringan akan semakin ramai.

4. Sangat terkenal
Fase ini fase puncak. Penggunanya sangat banyak, fitur-fitur semakin matang. Pada fase ini penggunanya akan merasakan apa yang disebut sebagai social network addicted (ketagihan untuk mengakses).

Kalau sudah mencapai puncak, apakah yang akan terjadi ? Ya, para pengguna lama-lama akan merasa kebosanan. Belum lagi ditambah dengan para orang-orang alay yang biasanya akan menyerbu ke suatu jaringan saat jaringan itu semakin terkenal. Hal ini senada dengan definisi alay menurut Koentjara Ningrat (diambil dari terselubung.blogspot.com)

Koentjara Ningrat:
"Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca: Pengguna internet sejati, kayak blogger dan kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera hilang,
jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar"

Jika sudah seperti itu, maka jejaring sosial akan memasuki tahap kemunduran :
5. Serbuan orang-orang alay
Teman yang makin banyak memang mampu mengubah kepribadian seseorang. Kalau dulunya ia selalu memakai nama asli, ia akan mengubah namanya, sehingga terkesan alay. Yang dulunya normal menjadi alay, ditambah dengan orang-orang yang memang sudah alay, akan semakin memperburuk jaringan itu. Orang alay yang kebanyakan tidak disukai kehadirannya, menyebabkan beberapa orang merasa gerah.

6. Munculnya jaringan sosial baru
Kelanjutan dari poin 5, maka orang-orang akan pindah ke jaringan sosial yang baru itu, apalagi jika fiturnya menarik. Pengguna facebook saat ini mulai pindah ke twitter, plurk, atau formspring.

7. Mulai ditinggalkan

8. The End. Jaringan itu benar-benar berakhir. Sebenarnya suatu jaringan sosial tidak pernah tamat, hanya saja karena penggunanya sudah sedikit sekali, bisa dianggap sudah mati. Hal inilah yang terjadi pada friendster, dan facebook mulai menunjukkan gejala-gejala akan turun setelah sempat populer 2 tahun sebelumnya.

Sekian tulisan dari penulis. Ada tanggapan ? Tulis saja di box komentar

Sabtu, 06 Maret 2010

Saatnya Indonesia ke Piala Dunia 2014 di Brazil

Kegagalan timnas Indonesia menembus putaran final Asian Cup 2011 sangat disesalkan banyak pihak termasuk penulis, karena penulis yakin Indonesia sebenarnya punya lebih dari sekedar bakat hanya untuk menembus Piala Asia.

Protes pun bermunculan. Mulai dari tuntutan agar Nurdin Halid mundur dari jabatannya sebagai ketum PSSI, hingga pergantian pelatih (sekarang sudah diganti Alfred Riedle).

Menurut penulis, ada beberapa penyebab prestasi Indonesia drop :
1. Karena kita kurang pengalaman, yaitu uji coba internasional. Selama ini kita jarang lihat Indonesia berujicoba dengan negara lain sebelum kompetisi, paling-paling hanya dengan klub lokal ibukota (biasanya PS TNI). Ujicoba dengan klub lokal ibukota tidak salah, namun aneh, karena pada internasional lawan dari luar negeri tentu saja lebih baik daripada sekedar klub lokal ibukota.

2. Pembinaan pemain muda masih kurang. Penulis senang sekali melihat permainan Indonesia S.A.D yang berisikan Syamsir Alam, Alan Martha, Tri Windu dkk. Meskipun tidak lolos ke AFC U-19s, permainan mereka cukup bagus, bahkan penulis katakan permainan timnas senior 'tidak ada apa-apanya' dibandingkan permainan anak muda ini. Kalau saja bukan karena penampilan ini, penulis tidak berharap masuk Indonesia masuk ke Piala Dunia.

Pelatih timnas, siapapun pelatihnya dan apapun levelnya, harus lebih jeli melihat bakat-bakat pemain muda. Klub-klub sepakbola tanah air harus memberikan ruang lebih kepada pemain muda yang muncul, jangan pemain asing lebih diutamakan, supaya muncul Syamsir Alam yang lain.

3. Kurang menjelajah. Jarang ada muka-muka baru di timnas. Padahal Indonesia itu luas, pemain berbakat tidak hanya ada di Jawa. Seharusnya pelatih timnas juga ikut nonton pertandingan-pertandingan yang lain, siapa tahu ada bakat baru yang terjaring.

4. Naturalisasi pemain. Banyak pemain asing di Indonesia, maupun pemain keturunan di Belanda, Inggris, dan Australia yang tertarik membela timnas. PSSI harus giat melakukan pendekatan agar mereka mau bergabung dengan timnas. Sejauh ini, Sergio Van Dijk (pemain berkewarganegaraan Belanda dan Brazil) sudah dinaturalisasi dan siap bergabung dengan timnas.

Semua pihak harus bekerja sama supaya prestasi Indonesia bisa terangkat. Kita mulai dulu dengan juara piala Asia, piala Konfederasi, baru Piala Dunia.

Text