blog INdra !
Sebuah blog mahasiswa kedokteran yang ingin bertukar ilmu
Translate This Web
Minggu, 03 Juni 2012
Internet Ngadat ? Restart Aja !
Siapapun tidak suka namanya internet ngadat. Semua orang pasti setuju dengan slogan “I Hate Slow” (bukan promosi, hehehe), walaupun tidak semua orang menggunakan kartu yang berslogan itu, wkwkwk.
Kali ini saya mau share sebuah tips yang sebenarnya simpel banget dan sudah banyak yang tahu, tapi mungkin tidak banyak yang menerapkan. Tips ini bisa dicoba untuk hampir semua koneksi internet yang menggunakan IP Public.
IP yang digunakan saat kita berinternet ada 2 macam, yaitu IP Public dan IP Non-public. Kalau kita menggunakan koneksi yang ber-IP Public, berarti IP kita itu dipakai oleh banyak orang. Bayangkan saja kalau di IP yang sama, misalkan di IP aaa.aaa.aaa.aaa digunakan oleh 100 orang, tentu koneksi yang kita dapatkan akan lebih lambat dibandingkan jika kita masuk di IP lain, misalkan di IP bcd.cbd.aea.def yang hanya digunakan oleh 5 orang, tentunya lebih lancar di IP yang terakhir.
Lalu apa solusinya ? Kalau koneksinya ber-IP Public, cobalah disconnect selama sekitar 1 menit, lalu connect lagi. Biasanya ia akan masuk ke IP lain. Kalau anda beruntung, anda bisa masuk ke IP yang penggunanya sedikit, sehingga koneksi lebih lancar.
Saya pernah menggunakan cara ini ketika saya berinternet di jam sibuk (pukul 7-11 malam). Biasanya pada waktu segitu, koneksi di tempat saya lambat, maklum, karena di sekitar tempat tinggal saya, banyak yang menggunakan operator yang sama dengan yang saya pakai. Karena saya sebal dengan kelambatan itu, saya coba disconnect, lalu saya connect lagi. Ternyata koneksinya jadi lancar, sehingga saya berkesimpulan bahwa saya masuk ke IP yang sedikit penggunanya. Koneksi pun lancar tanpa hambatan. Sebagai informasi, saya mengakses internet di Surabaya, di daerah sekitar kampus A Universitas Airlangga sebelah timur.
Walaupun ini memang terkesan untung-untungan, tak ada salahnya mencoba .
*Tulisan ini terlebih dahulu online di blog saya yang lain di : http://heyindranota.wordpress.com/2012/02/09/internet-ngadat-restart-aja/
Kali ini saya mau share sebuah tips yang sebenarnya simpel banget dan sudah banyak yang tahu, tapi mungkin tidak banyak yang menerapkan. Tips ini bisa dicoba untuk hampir semua koneksi internet yang menggunakan IP Public.
IP yang digunakan saat kita berinternet ada 2 macam, yaitu IP Public dan IP Non-public. Kalau kita menggunakan koneksi yang ber-IP Public, berarti IP kita itu dipakai oleh banyak orang. Bayangkan saja kalau di IP yang sama, misalkan di IP aaa.aaa.aaa.aaa digunakan oleh 100 orang, tentu koneksi yang kita dapatkan akan lebih lambat dibandingkan jika kita masuk di IP lain, misalkan di IP bcd.cbd.aea.def yang hanya digunakan oleh 5 orang, tentunya lebih lancar di IP yang terakhir.
Lalu apa solusinya ? Kalau koneksinya ber-IP Public, cobalah disconnect selama sekitar 1 menit, lalu connect lagi. Biasanya ia akan masuk ke IP lain. Kalau anda beruntung, anda bisa masuk ke IP yang penggunanya sedikit, sehingga koneksi lebih lancar.
Saya pernah menggunakan cara ini ketika saya berinternet di jam sibuk (pukul 7-11 malam). Biasanya pada waktu segitu, koneksi di tempat saya lambat, maklum, karena di sekitar tempat tinggal saya, banyak yang menggunakan operator yang sama dengan yang saya pakai. Karena saya sebal dengan kelambatan itu, saya coba disconnect, lalu saya connect lagi. Ternyata koneksinya jadi lancar, sehingga saya berkesimpulan bahwa saya masuk ke IP yang sedikit penggunanya. Koneksi pun lancar tanpa hambatan. Sebagai informasi, saya mengakses internet di Surabaya, di daerah sekitar kampus A Universitas Airlangga sebelah timur.
Walaupun ini memang terkesan untung-untungan, tak ada salahnya mencoba .
*Tulisan ini terlebih dahulu online di blog saya yang lain di : http://heyindranota.wordpress.com/2012/02/09/internet-ngadat-restart-aja/
Dipidana Oleh Tuhan
Tuhan itu Maha Adil lho, beneran
Saya dapat ide menulis cerita ini saat makan siang kemarin. Saat itu setelah makan siang, saya dan teman-teman bersiap untuk menunaikan ibadah sholat Ashar. Ketika itu kami lewat di dekat gerobak bakso kojek (bakso dengan pentol kecil-kecil, biasanya ditarik oleh sepeda/motor) . Teman saya mau beli pangsitnya (ya ampun, sudah makan mau ngemil lagi ._.). Lalu terjadilah dialog berikut ini L:
Teman 1 : Ini tukang baksonya mana ya ?
Saya : Lagi sholat mungkin. Masa kamu mau ngemil lagi ?
Teman 1 : Ini lho, tempat nyimpen pangsitnya terbuka
Saya : Udah, jangan diambil, ntar kualat lho.
Saya : Lagi sholat mungkin. Masa kamu mau ngemil lagi ?
Teman 1 : Ini lho, tempat nyimpen pangsitnya terbuka
Saya : Udah, jangan diambil, ntar kualat lho.
Lantas saya teringat dengan pengalaman teman saya. Beberapa bulan lalu, dia diamanahkan untuk menyimpan sekardus air minum. Yang menitipi amanah itu adalah sebuah kelompok kegiatan yang tempat aktivitasnya kebetulan berdekatan dengan tempat dia tinggal. Suatu hari, dia mengambil beberapa gelas air minum itu, dan dia langsung diare. Itu cerita beberapa bulan yang lalu. Ketika saya berkesempatan mampir ke tempatnya, saya mendengar cerita itu. Dan saya mengecek tanggal kadaluarsa air minum itu, ternyata kadaluarsanya masih 2013 ! Dan kejadian itu terjadi sekitar 2011 !
Ada juga cerita lain. Kejadiannya waktu saya masih SMA. Ada tiga orang teman saya, sebut saja namanya A, B, dan D . Mereka jajan di kantin sekolah, tapi mereka nggak jujur waktu mbayar makanannya. Mereka ambil 3 piring, mereka cuma bilang makan 1 piring. Mereka ambil lauk yang agak mahal, pas mbayar bilangnya cuma ambil lauk yang murah. Mereka minumnya nambah, bilangnya cuma minum segelas.
Walhasil, Tuhan pun membalas kejahilan mereka itu. Ada yang diare, ada yang gatal-gatal, bahkan ada yang hampir kecelakaan. Subhanallah, Tuhan itu tidak tidur, dan dia Maha Adil. Karena itu rek, sebisa mungkin jangan sia-siakan amanah yang diberikan kepada kita.
Sebagai penutup, teman saya yang lain (sebut saja Teman 2) mengomentari cerita saya dengan, “Itu namanya dipidana oleh Tuhan”
Tuhan itu Maha Baik, selalu menginginkan yang terbaik untuk hamba-Nya, maka ia akan membimbing hamba-Nya dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan yang saya ceritakan di atas.
*Tulisan ini terlebih dahulu online di blog saya yang lain : http://heyindranota.wordpress.com/2012/05/22/dipidana-oleh-tuhan/
*Tulisan ini terlebih dahulu online di blog saya yang lain : http://heyindranota.wordpress.com/2012/05/22/dipidana-oleh-tuhan/
Sabtu, 14 Januari 2012
Kamis, 12 Januari 2012
Menjajal Google Chrome Canary
Kamu penggemar Google Chrome ?
Saya sendiri pengguna Google Chrome. Menurut saya, ini browser yang cepat dan ringan. Kenceng lah, bener-bener browser yang I Hate Slow (sorry, bukan ngiklan). Saya sendiri pakai Google Chrome sejak 3 tahun yang lalu (simak artikel pertama saya mengenai Google Chrome di sini).
Akhir-akhir ini, Google membuka 4 versi dari Chrome :
1. Versi stable. Inilah versi resmi yang stabil. Diupdate sekitar 6 minggu sekali. Bila anda mengunduh dari situs http://chrome.google.com , versi inilah yang anda dapatkan.
2. Versi beta. Dalam bahasa saya, ini adalah versi yang "hampir sempurna" . Istilahnya, butuh "di-rayen".
3. Versi developer. Buat kamu yang pingin menjadi orang pertama yang mencicipi versi Chrome terbaru sebelum dirilis menjadi versi stabil, cobalah versi ini. Namun, boleh jadi akan terjadi crash, karena versi ini memang belum sempurna.
4. Versi Canary. Inilah yang akan kita bicarakan ?
Mengapa dinamakan Canary ?
Pada zaman dahulu, pekerjaan menambang beresiko tinggi. Salah satunya karena kekurangan peralatan canggih. Seperti kita tahu, bawah tanah menyimpan bahaya, salah satunya adalah gas beracun. Para penambang dahulu membawa burung Canary di lorong yang akan mereka tambang. Bila burung itu mati, berarti di lorong itu ada gas beracun, sehingga mereka bisa menghindari lorong itu dan mencari lorong yang lain.
Mau menjajal ? Masuk link ini http://dev.chromium.org/getting-involved/dev-channel
Saya sendiri pengguna Google Chrome. Menurut saya, ini browser yang cepat dan ringan. Kenceng lah, bener-bener browser yang I Hate Slow (sorry, bukan ngiklan). Saya sendiri pakai Google Chrome sejak 3 tahun yang lalu (simak artikel pertama saya mengenai Google Chrome di sini).
Akhir-akhir ini, Google membuka 4 versi dari Chrome :
1. Versi stable. Inilah versi resmi yang stabil. Diupdate sekitar 6 minggu sekali. Bila anda mengunduh dari situs http://chrome.google.com , versi inilah yang anda dapatkan.
2. Versi beta. Dalam bahasa saya, ini adalah versi yang "hampir sempurna" . Istilahnya, butuh "di-rayen".
3. Versi developer. Buat kamu yang pingin menjadi orang pertama yang mencicipi versi Chrome terbaru sebelum dirilis menjadi versi stabil, cobalah versi ini. Namun, boleh jadi akan terjadi crash, karena versi ini memang belum sempurna.
4. Versi Canary. Inilah yang akan kita bicarakan ?
Mengapa dinamakan Canary ?
Pada zaman dahulu, pekerjaan menambang beresiko tinggi. Salah satunya karena kekurangan peralatan canggih. Seperti kita tahu, bawah tanah menyimpan bahaya, salah satunya adalah gas beracun. Para penambang dahulu membawa burung Canary di lorong yang akan mereka tambang. Bila burung itu mati, berarti di lorong itu ada gas beracun, sehingga mereka bisa menghindari lorong itu dan mencari lorong yang lain.
Google Chrome Canary juga dirancang seperti itu. Google Chrome Canary dirancang agar setiap penggunanya bisa menjajal kode-kode terbaru yang ditemukan oleh Google dan pengguna lain. Versi Canary dilengkapi dengan fitur pengirim statistik penggunaan dan crash yang dialami, sehingga apabila ada kerusakan, akan langsung diatasi, sehingga kedepannya, Google Chrome menjadi semakin baik. Mirip burung Canary yang "dikorbankan", namun tujuannya adalah demi keselamatan dan kenyamanan pengguna Chrome.
Saya sendiri sudah 2 minggu ini menjajal versi Chrome, dan tidak ada kendala yang berarti, tidak ada crash maupun error. Menurut saya, yang bisa mengalahkan Chrome Canary cuma versi stabil Chrome.
Mau menjajal ? Masuk link ini http://dev.chromium.org/getting-involved/dev-channel
Langganan:
Postingan (Atom)