Translate This Web

Jumat, 12 Juni 2009

Perbedaan "Syukur" dan "Sukur"

Ingat kembali pelajaran bahasa Indonesia SMP, pada bagian yang homo-homo (bukan gay). Ada yang disebut homograf, yang tulisannya sama Ada yang disebut homofon, yang bunyinya sama. Bicara tentang homofon, tahu 'kan kata "syukur" dan "sukur" ?


Saya beri contoh supaya anda mudah mengerti. Suatu hari, ada dua orang murid SMA sedang ngobrol di depan kantor guru. (Nama bukan sebenarnya !)

Andre : Ndra, nilai biologimu tuntas nggak ?
Indra : Alhamdulillah tuntas. Syukurlah.

Kemudian Farid yang lewat di samping mereka terpeleset karena tempat itu banyak lumutnya.
Farid : Duh, sakit banget !
Levi : Hahaha, sukur !

Ngerti 'kan cerita di atas ? Kata "syukur" dan "sukur" masuk homofon, karena pengucapannya sama, dan arti serta penulisannya berbeda. "Syukur" bisa diartikan sebagai "Alhamdulillah", sedangkan "sukur" bisa diartikan sebagai "Rasain lo !". Kata "syukur" diucapkan karena bermaksud men-syukuri, sedangkan "sukur" untuk men-sialkan seseorang.

Ada tanggapan, kebingungan, masukan ? Silakan beri komentar.

2 komentar:

Yanuar Catur mengatakan...

oke broo
aku ngerti kok..
insyallah
hehehehehehe

ciput mardian mengatakan...

jadi teringat pelajaran smp

Text