Translate This Web

Sabtu, 23 Februari 2008

PLTN : Solusi Dari Masalah Listrik di Indonesia

Tahun lalu di TV sempat diberitakan tentang pembangunan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) Muria. Rencana proyek ini menimbulkan banyak pro & kontra dari masyarakat. Namun apakah penolakan dari masyarakat itu semata-mata karena mereka benar-benar tidak suka ? Saya rasa TIDAK ! PAsti ada pihak lain yang menghasut mereka agar mereka tidak menyetujui proyek PLTN.

Udah ah, kita gak perlu mikirin masalah itu saat ini. Mendingan sekarang kita bahas aja seluk-beluk, sisi positif dan negatif, serta manfaat PLTN bagi kemajuan bangsa Indonesia. Saya awali dahulu dengan sebuah berita yang dimuat di metro hari ini tanggal 22 Februari 2008. BAru saya akan membahas. ENJOY THIS SPECIAL NEWS !

Karena cuaca buruk, pengiriman batu bara ke sejumlah PLTU terhambat. Akibatnya, pemadaman bergilir terpaksa dilakukan. Hal ini agar stok batu bara yang tersisa mencukupi.

Pemadaman ini jelas bukan solusi yang baik. Pemadaman di Sumatera Utara dan Aceh mengakibatkan kegiatan ekonomi menjadi terhambat. Apalagi sektor industri dan pertokoan, yang membutuhkan banyak tenaga listrik. Pemadaman ini ternyata berlaku juga bagi traffic light, Akibatnya, sejumlah warga harus berswadaya turun ke jalan untuk mengatur lalu lintas.

It's time to review.

Semakin lama di Indonesia semakin banyak berdiri industri, perumahan, dan perkantoran. Semua itu membutuhkan daya listrik dalam jumlah besar. Apalagi saat ini kita dihadapkan pada kenyataan akan pemanasan global. Solusi terbaik untuk ini adalah PLTN !

Yes, nuklir adalah tenaga yang bebas polusi, bersih, dan ramah lingkungan. Selain itu dengan PLTN kebutuhan listrik akan terpenuhi sehingga tidak akan ada pemadaman bergilir lagi di Indonesia. Juga, pemerintah tidak usah mengeluarkan minyak bumi atau batu bara 1 gram pun untuk ini. Jadi, APBN untuk subsidi BBM bisa dikurangi. Dengan begini, Indonesia akan terbebas dari lilitan utang luar negeri dan Indonesia akan menjadi negara maju IN NO TIME !

Melihat berbagai keuntungan di atas, wajar saja bila ada pihak yang ingin menghentikan proyek ini. 'KAn ada pihak yang tidak suka Indonesia terbebas dari utang luar negeri dan menjadi negara maju. Karena itulah saya mengatakan tidak semua orang dengan jujur menolak pembangunan PLTN karena dihasut oleh pihak-pihak semacam ini.

NAmun pembangunan PLTN harus dilaksanakan dengan amat hati-hati. Hal ini karena nuklir ternyata adalah sumber enrgi yang amat berbahaya. Mungkin aada trauma melihat kejadian di Chernobyl. Ketika itu, reaktor 4 meledak. Suhu ledakan reaktor nuklir bisa mencapai 1000 kali suhu matahari (15.000.000 x 1000= 15.000.000.000 celcius atau 15 milyar derajat celcius). Daerah sekitar reaktor 4 kini dipasang pagar kawat besi karena mengandung radiasi radioaktif yang sangat merusak. Selain itu, sampah nuklir tetap radioaktif selama ribuan tahun.

Wajar saja ada pihak yang khawatir, sebab pembangunan di Indonesia masih dilaksanakan dengan ceroboh dan ada praktik KKN. KAlau Rusia yang melakukannya dengan hati-hati saja bisa bocor, apalagi dengan Indonesia yang sembrono. Biaya pembuatan PLTN juga sangat mahal. Pembangunan satu reaktor saja memerlukan dana Rp 27 miliar, padahal pemerintah berencana membangun 5 reaktor. Nah Lo !

Tetapi kita patut mencoba, apalagi ini 'kan hal positif yang bisa menyelamatkan bangsa Indonesia. PLTN merupakan cara terbaik dan satu-satunya untuk mengatasi masalah listrik di Indonesia. KArena itu, patut dicoba bukan ?

Saya Tidak Akan Rayakan Valentine

Valentine ? Itu hanya cerita lama ! Coklat ? Hanyalah makanan yang menyakitkan tenggorokan jika tidak dimakan bersama air hangat. Berbagai cerita tentang valentine hanya pantas disimpan dalam secarik kertas di sebuah gudang tua.

Sebagai seorang islam, kita semestinya tahu bahwa valentine tidak pernah diajarkan oleh Islam, karena pada valentine, kita saling memberi hanya pada orang-orang yang kita cintai. Ini jelas-jelas sebagai suatu tindakan diskriminasi. Di luar sana masih banyak orang-orang yang tidak mampu. Di mana rasa kasih sayang kita ?

Perayaan Valentine sendiri banyak diwarnai ketidaksetujuan dari banyak organisasi Islam. Mereka menilai bahwa valentine adalah suatu budaya yang amat bertentangan dengan ajaran Islam. Saya setuju dengan para demonstran Islam yang menuliskan kata-kata "Valentine, go to hell". Sampai kapanpun, saya tidak akan menganggap tanggal 14 Februari sebagai *a special day*. 14 Februari hanyalah sebuah tanggal yang tidak ada artinya, baik bagi bangsa ataupun agama manapun di seluruh dunia.

So, buat apa valentine begitu ditunggu-tunggu ? Lebih baik kita menanti tanggal 21 Mei 2008 yang bangsa Indonesia peringati sebagai 10 tahun reformasi atau 10 tahun krisis moneter. Cinta memang lebih sulit daripada memahami cara mencari suku ke-n dari sebuah deret bilangan yang jumlah b pada setiap sukunya selalu bertambah 3.

Yang bisa saya katakan, cinta atau kasih sayang tidak selalu harus diungkapkan dalam bentuk coklat. Apa saja bisa kita gunakan, selama kita ikhlas melakukannya. Perkataan dan ucapan yang menggembirakan jauh lebih menyenangkan daripada sebatang coklat yang kita berikan dengan rasa dendam dan tak ikhlas.

Hemat = Modern

Sekarang, buang jauh-jauh pikiran bahwa orang-orang kaya yang punya barang-barang bagus yang sebenarnya tidak mereka butuhkan itu menunjukkan kalau mereka kaya, mereka hebat, dan mereka adalah manusua modern yang berhasil mengikuti globalisasi. Mengapa begitu ? Pada jaman ini, atau paling tidak ke masa depan, orang-orang kaya semacam itu sudah dunia katakan bodoh, jadul, tidak modern lagi, melainkan immodernisasi (proses menjadi tidak modern lagi).

Saya tidak melarang anda untuk menjadi kaya, bahkan saya menganjurkannya karena dengan menjadi kaya, anda bisa memenuhi kebutuhan anda dengan lebih baik. Namun jika anda kaya, tetaplah berhemat dan jangan hidup hedonis alias jor-joran. Itu tidak baik.

Itulah yang saya dapatkan dari pelajaran sosiologi. Salah satu ciri-ciri orang yang modern adalah orang yang hemat. Namun hemat dalam konteks ini bukan berarti pelit. Kita tetap perlu mengeluarkan uang kita dan membelanjakannya untuk sesuatu yang benar-benar kita butuhkan. Jangan sampai saya mendengar setelah artikel ini beredar, akan ada orang yang mati kelaparan karena mereka mengikuti 'hemat' yang saya katakan.

Hemat di sini adalah tidak membeli sesuatu yang sebenarnya kita tidak membutuhkannya. Kenapa kita memboroskan uang kita untuk hal-hal yang kita tidak butuhkan ? Ahli ekonomi Safir Senduk bahkan mengatakan jika ingin kantong kita aman, jangan pernah bayar lebih untuk sesuatu yang kita tidak perlu, artinya sama dengan yang tadi.

Uang seperti itu 'kan bisa kita sumbangkan untuk membantu mereka yang tidak punya, buat beli pulsa, buat beli bensin, buat beli bolpen baru (hobi saya), atau yang lainnya deh. Kalau punya uang lebih, sebaiknya kita tabung aja, atau kita masukkan reksadana supaya uang kita tidak hilang tersapu inflasi.

Ingat, orang yang hemat adalah orang yang berpikiran modern !

Minggu, 10 Februari 2008

Minggu, 03 Februari 2008

CGI

Indonesia adalah negara yang sedang membangun. Indonesia membutuhkan banyak dana untuk melaksanakan hal satu ini.
Selain dari ekspor hasil tambang minyak bumi dan lain-lain, Indonesia juga mendapatkan dana dari IMF, World Bank, ADB (Asian Development Bank), IDB (Islamic Development Bank), dan CGI (Consultative Group on Indonesia).
CGI adalah sebuah kelompok negara-negara maju yang diketuai oleh bank dunia. Negara-negara anggota CGI terdiri dari Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Jepang. Tugas dari CGI adalah memberi bantuan modal terhadap pembangunan Indonesia dengan syarat lunak.
Apa ini tidak memalukan ? Banyak negara-negara maju patungan untuk memberi bantuan pada Indonesia ? Hasilnya ‘kan juga tidak 100 % digunakan untuk pembangunan Indonesia. Soalnya ada sekian persen yang dikorupsi (soalnya emang kebiasaan bangsa kita ini).
Apakah Indonesia sedemikian tak berdayanya sehingga membutuhkan begitu banyak uluran tangan dari luar negeri ? Hal seperti ini berbeda pada masa kekuasaan presiden Soekarno yang sering menolak bantuan luar negeri, meskipun pada akhirnya Indonesia sedikit terhambat, tapi mereka berhasil melewatinya. Hal ini karena dahulu yang mengkorupsi dana hanya sedikit, jadi dana sedikit bisa digunakan secara efisien. Sekarang ? Boro-boro deh ! Belum sampai ke tangan yang membutuhkan sudah dikorupsi.
Kita tidak bisa terus bergantung pada bantuan negara-negara maju. Indonesia masih mempunyai banyak SDM-SDM berkualitas yang tidak kalah dengan yang di luar negeri. Saatnya pemerintah Indonesia menggali dan mengembangkan potensi yang mereka miliki. Ini ‘kan bisa menghemat pengeluaran pemerintah karena tenaga yang digunakan adalah tenaga lokal.
Mari kita majukan Indonesia. Sebisa mungkin, gunakan produk dalam negeri. Kita boleh meminta bantuan luar negeri, tapi jangan terlalu banyak berharap.

Text