Translate This Web

Sabtu, 23 Februari 2008

Saya Tidak Akan Rayakan Valentine

Valentine ? Itu hanya cerita lama ! Coklat ? Hanyalah makanan yang menyakitkan tenggorokan jika tidak dimakan bersama air hangat. Berbagai cerita tentang valentine hanya pantas disimpan dalam secarik kertas di sebuah gudang tua.

Sebagai seorang islam, kita semestinya tahu bahwa valentine tidak pernah diajarkan oleh Islam, karena pada valentine, kita saling memberi hanya pada orang-orang yang kita cintai. Ini jelas-jelas sebagai suatu tindakan diskriminasi. Di luar sana masih banyak orang-orang yang tidak mampu. Di mana rasa kasih sayang kita ?

Perayaan Valentine sendiri banyak diwarnai ketidaksetujuan dari banyak organisasi Islam. Mereka menilai bahwa valentine adalah suatu budaya yang amat bertentangan dengan ajaran Islam. Saya setuju dengan para demonstran Islam yang menuliskan kata-kata "Valentine, go to hell". Sampai kapanpun, saya tidak akan menganggap tanggal 14 Februari sebagai *a special day*. 14 Februari hanyalah sebuah tanggal yang tidak ada artinya, baik bagi bangsa ataupun agama manapun di seluruh dunia.

So, buat apa valentine begitu ditunggu-tunggu ? Lebih baik kita menanti tanggal 21 Mei 2008 yang bangsa Indonesia peringati sebagai 10 tahun reformasi atau 10 tahun krisis moneter. Cinta memang lebih sulit daripada memahami cara mencari suku ke-n dari sebuah deret bilangan yang jumlah b pada setiap sukunya selalu bertambah 3.

Yang bisa saya katakan, cinta atau kasih sayang tidak selalu harus diungkapkan dalam bentuk coklat. Apa saja bisa kita gunakan, selama kita ikhlas melakukannya. Perkataan dan ucapan yang menggembirakan jauh lebih menyenangkan daripada sebatang coklat yang kita berikan dengan rasa dendam dan tak ikhlas.

Tidak ada komentar:

Text