Translate This Web

Minggu, 18 Januari 2009

Blogging Memang Tidak TERLALU Mudah, Namun Jangan Berpikir Itu Sulit (Kisah Nyata Seorang Blogger semi-senior)

Sudah satu tahun saya blogging. Awalnya saya lancar-lancar menulis. Semuanya terasa seperti mengalir. Ide datang di kepala saya setiap saat, bahkan setiap menit ! Dengan cepat blog saya berkembang.

Saya menulis blog sejak satu tahun yang lalu, ketika saya masih kelas 3 SMP. Waktu itu aku dan teman-teman sekelas mulai membentuk semacam "genk" blogger. Masing-masing dari kami mempunyai tema blog yang berbeda, namun hampir sama. Dari sekitar 5 "anggota" hanya 2 yang masih tetap rajin dan belajar blogging (Karena yang lainnya punya kesibukan masing-masing).

Memasuki bulan April, kita semua menghadapi UAN. Aktifitas blogging pun dihentikan sementara, meskipun sitemeter tetap mencatat ada pengunjung yang kesasar, tapi jumlahnya menurun drastis dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Usai UAS, beberapa dari kita melanjutkan blogging, tapi itu, tidak seaktif dulu lagi, karena masih ada perasaan deg-degan dengan hasil ujian. Demi fokus masuk SMA, lagi-lagi blogging dihentikan.

Bulan Juli, kita semua dah duduk di bangku SMA. Kita se-genk ada di SMA yang sama. Kita masih suka ketemuan, namun hanya aku dan seorang temanku yang tetap aktif. Kita sering berdiskusi mengenai tulisan di blog, cara-cara bagus menarik pengunjung, mendapatkan uang, dan lain-lain hingga sekarang.

Di SMA kita bertemu teman-teman blogger lainnya. Ini merupakan saat-saat yang sungguh bermanfaat, karena aku bisa belajar dari teman-teman blogger yang lainnya.

Tiba saatnya di awal tahun ini saya mulai ingin mendapatkan uang, untuk menyongsong kuliah. Ternyata, mendapatkan uang untuk blog yang masih baru setahun eksis dengan jumlah pengunjung yang bahkan belum mencapai angka 1000 (kalah dengan cerpen.net yang sudah dapat 11.500 pengunjung hanya dalam 3 bulan).

Saya mulai bimbang, jangan-jangan ada yang salah dengan blog saya. Saya membuka alamat blog teman-teman saya yang lain. Saya membandingkannya dengan blog saya. Blog mereka dengan tema yang saya katakan "sangat konyol" mendapat banyak comment, sedangkan blog saya yang mengusung tema lebih serius hanya mendapat sedikit comment, meskipun ada satu hal yang saya senang, blog saya mendapat banyak pengunjung dari luar negeri.

Saya mulai menulis tema campuran, namun dalam 3 bulan tidak kunjung mendapat comment-comment yang bagus, dan penghasilan iklan saya tidak meningkat sesuai yang saya harapkan (saya menargetkan 1,5 euro/ Rp 22500 dalam 3 bulan, dan saya hanya mendapat Rp 6000). Akhirnya karena frustrasi, saya berhenti menulis karena merasa tidak mendapatkan apa yang saya inginkan.

Sampai akhirnya suatu hari saya menyadari bahwa tindakan saya berhenti blogging salah.......................................................................................................................... bersambung, (karena pengirim e-mail sekaligus penulis cerita di atas, belum mengirimkan lanjutannya.)

Tidak ada komentar:

Text